Halo food readers,
kali ini kita akan mengulik dua jajanan kaki lima tapi berasal dari Negara yang
berbeda. Langsung saja yuk kita mulai ulasannya :D
|
Tteokbokkki
Tteokbokki, dari namanya saja orang Indonesia pasti
masih merasa asing. Tapi kalau yang sering menonton drama Korea pasti sudah
sering mendengarnya. Secara kuliner yang satu ini memang sering muncul di
adegan-adegan drama korea. Itu lho yang warnanya merah terus sepertinya rasanya
pedas soalnya kalo di drama pasti muka orangnya merah gitu gara-gara kepedesan
:D
Tteokbokki adalah jajanan pasar yang sangat
popular di Korea. Makanan ini juga sudah menjamur di Indonesia. Menu Tteokbokki
selalu ada di setiap restoran Korea. Beberapa toko makanan bahkan telah menjual
tteokbokki instan agar pembeli dapat membuatnya sendiri di rumah. Tteokbokki
merupakan makanan favorit sebagian besar pelajar di Korea. Jajanan ini dapat
ditemui di kios-kios kecil di pinggir jalan serta restoran di dekat sekolah dan
universitas.
Pada dasarnya Ttteokbokki terbuat dari garaetteok,
kue beras berbentuk silinder yang kenyal. Bentuknya mirip dengan pempek lenjer
asal Palembang.
|
|
Garaetteok merupakan bahan baku tteokbokki
|
|
Saus Gochujang
|
Garaetteok direbus
dengan saus gochujang pasta cabai yang telah di fermentasi asli korea.
Tteokbokki dimasak sampai sausnya sedikit mengental. Tidak ada aturan baku
dalam penyajian tteokbokki. Bila suka telur dan sayur, kalian bahkan bisa
menambahkannya. Hal ini membuat tteokbokki menjadi jajanan pasaryang sehat
dibandingkan dengan makanan kemasan yang penuh dengan bahan pengawet.
|
Cilok
|
Kalau Korea punya
tteokbokki, Indonesia punya cilok. Pasti yang waktu SD sering jajan tau banget
sama makanan yang satu ini… haha. Makanan ini berasal dari Jawa Barat dan
terbuat dari tepung kanji. Tak heran bila asal kata makanan ini pun dari bahasa
Sunda. Kepanjangan cilok adalah aci dicolok, atau tepung yang di colok, karena
cara makannya adalah dengan di colok menggunakan tusuk kayu panjang.
|
Cara pembuatan cilok
Cara pembuatannya adalah adonan tepung
kanji dibuat bulat-bulat lalu dikukus. Biasanya makanan ini sering dijumpai di
pinggir jalan, dengan konsep makanan gerobak. Penjual cilok juga sering ditemui
di depan sekolah dan universitas. Penyajiannya bisa dengan sambal kacang, kecap
atau saus. Terkadang pembuatnya sudah mencampurkan penyedap makanan ke adonan
tepung sehingga ciloknya sendiri sudah ada rasanya. Makanan yang teksturnya
kenyal ini enak disantap ketika masih panas.
Ternyata setelah mengulik kedua makanan
ini kita bisa menemukan persamaan. Kedua makanan ini sama-sama mempunyai
tekstur kenyal dan dijual di pinggir jalan, penggemarnya pun juga banyak. Kalo
dari segi tampilan sepertinya tteokbokki yang paling menggugah selera karena
warna merahnya yang menarik. Karena citarasa orang Indonesia yang rata-rata
penduduknya penggemar makanan pedas pasti akan menyangka dari tampilannya yang
merah menyala rasanya pun akan sangat pedas. Tapi setelah dicoba tteokbokki
ternyata tidak telalu pedas maka jangan heran bagi yang pertama kali mencobanya
akan tertipu dengan warnanya yaaaa. Tapi sayangnya di Indonesia yang rata-rata
penduduknya beragama muslim jarang ditemui bahan-bahan makanan korea yang
berlogo halal. Karena sulit menemukan bahan-bahan yang halal maka tteokbokki
yang dijual di Indonesia harganya agak sedikit mahal jadi tidak terjangkau bagi
semua kalangan. Sedangkan cilok memang sudah tidak diragukan lagi kalau soal
rasanya. Rasa gurih yang berasal dari saus kacang, saus cabai dan juga kecap
sangat cocok dengan citarasa orang Indonesia dari segi harga pun di patok
dengan harga yang sangat murah. Dengan uang tiga ribu rupiah kita sudah bisa
menikmati jajanan ini. Bahkan sekarang sudah ada variasi cilok lainnya. Dengan
toping saus yang bervariasi.
Intinya adalah kalian harus coba kedua
nya ya food readers... :)
|
Lumayan bagus untuk referensi tempat makan yg asik, enak daan terjangkau 👍
BalasHapus